Micro, small, and medium enterprises (MSMEs) "Lancar Jaya" Bricks in Turen District, Malang Regency, East Java produce bricks. In the results of the situation analysis, it was found that the most urgent problem was the production capacity of SMEs which could not be optimal in producing bricks because they only had one kneading tool, which was used interchangeably with several other groups of workers, so that the time used for production was not very effective. In addition, it has narrow land, so the drying process is also limited for production. Market demand began to decline. To increase the production of bricks, the solution offered in the production field is to make the primary production tool more effective and efficient and to make a firm mixture of bricks. In business management, the solution offered is to increase the human resource capacity of business actors through training and mentoring. Outcome targets include appropriate technological tools in the form of modifications to serial brick mixing tools, activity videos, national journals with ISSN, e-proceedings, and mass media. The results of this program are the effectiveness of the three series red brick mixer machine by 75%, an increase in production capacity of 200%, and an increase in income turnover of 30%. The increase in marketing area from 1 city to 3 city areas and the quality of red bricks produce good products that are not easily broken, only 90% of the products produced.\ABSTRAKUsaha mikro kecil menengah (UMKM) Batu Bata “Lancar Jaya” di Kecamatan Turen Kabupaten Malang Jawa Timur memproduksi batu bata. Pada hasil analisis situasi ditemukan bahwa masalah yang paling urgen adalah kemampuan produksi UMKM yang tidak bisa optimal dalam memproduksi hasil batu bata karena hanya memiliki 1 buah alat adonan yang digunakan bergantian dengan beberapa kelompok pekerja lainnya sehingga waktu yang dipergunakan untuk memproduki sangat tidak efektif. Selain itu memiliki lahan yang sempit sehingga proses penjemurannya juga terbatas untuk produksi. Permintaan pasar mulai menurun. Untuk meningkatkan produksi batu batanya, solusi yang ditawarkan di bidang produksi adalah membuat alat utama produksi yang lebih efektif dan efisien serta membuat komposisi campuran adonan batu bata yang kuat. Di bidang manajemen usaha, solusi yang ditawarkan adalah peningkatan kemampuan SDM pelaku usaha melalui pelatihan dan pendampingan. Target-target luaran yang disusun antara lain adalah alat teknologi tepat guna berupa modifikasi alat adonan batu bata berseri, video kegiatan, jurnal nasional ber-ISSN, e-prosiding dan media massa. Hasil dari program ini adalah efektivitas mesin mixer bahan batu bata merah 3 series sebesar 75%, peningkatan kapasitas produksi 200%, omzet penghasilan meningkat 30%. Peningkatan luas pemasaran dari 1 wilayah kota menjadi 3 wilayah kota dan kualitas batu bata merah menghasilkan produk yang bagus tidak mudah pecah hanya 90% dari produk yang dihasilkan.